A.
Unsur-unsur
Pengajaran yang Efektif selain Pelajaran yang Baik
Guru
harus tahu cara menyesuaikan pengajaran dengan tingkat pengetahuan siswa.
Menurut Model Pembelajaran Sekolah John Carroll, keefektifan pengajaran bergantung pada waktu yang
dibutuhkan (fungsi kepandaian dan kemampuan siswa untuk memahami pengajaran)
dan waktu yang benar-benar digunakan untuk belajar (yang yang bergantung pada
waktu yang tersedia, kualitas pengajaran dan ketekunan siswa).
Model
QAIT ( quality [mutu], appropriateness [ketepatan], incentive [insentif], time
[waktu]) Slavin tentang pengalaran yang efektif mengidentifikasi empat elemen
yang berada dibawah pengendalian langsung guru: kualitas pengajar tingkat
pengalaran yang tepat, insentif, dan jumlah waktu. Model tersebut berpendapat
bahwa pengalaran yang tidak mempunyai salah satu elemen ini tidak akan efektif.
B.
Pengelompokan
Siswa untuk Mengakomodasi Perbedaan Pencapaian
Banyak
sekolah mengelola perbedaan siswa di bidang kemampuan dan pencapaian akademis melalui
pengelompokan kemampuan antar-kelas penjaluran atau pengelompokan kembali ke
dalam kelas terpisah untuk mata pelaiaran tertentu selama sebagian dari hari
sekolah. Namun, riset memperlihatkan pengelompokan dalam-kelas lebih efektif
khususnya untuk pelajaran membaca dan matematika, dan jelas lebih disukai
daripada pengelompokan yang memisahkan atau memberi stigma bagi siswa yang berpencapaian
rendah. Penghapusan jalur merekomendasikan agar siswa berada dalam kelompok
dengan kemampuan campuran. Siswa diharuskan mencapai standar yang tinggi dan
diberi bantuan untuk mencapai tujuan tersebut sekolah dasar tanpa kelas
menggabungkan anak‐
anak dari usia yang berbeda di ruang kelas yang sama. Siswa secara fleksibel
dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kinerja mereka.
C.
Beberapa
Cara Mengindividualisasikan Pengajaran
Salah
satu alasan utama keefektifan pengajaran pribadi ialah bahwa pengajaran pribadi
dapat memberikan pengajaran individualitas. Pengajaran individualitas adalah
pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tertentu, dimana
masing-masing siswa bekerja dengan tingkat kepandaian dan kecepatan mereka
sendiri. Pengajaran pribadi dan teman sebaya adalah pengajaran pribadi seorang
siswa oleh siswa lain. Pengajaran pribadi lintas usia adalah pengajaran pribadi
siswa yang lebih muda oleh siswa yang lebih tua. Pengajaran pribadi teman
sebaya, pengalaran pribadi orang dewasa dan pengalaran yang dibedakan semuanya adalah metode
untuk mengindividualisasikan pengajaran. Riset mendukung semua jalan keluar
ini.
Pengajara
pribadi orang dewasa terhadap anak-anak adalah salah satu strategi pengajaran
yang paling efektif yang pernah dikenal dan hal itu pada dasarnya menyelesaikan
persoalan tingkat pengajaran yang tepat. Kekurangan utama metode ini adalah
biayanya. Pengajaran yang dibedakan (George, 2005 ; Tomlinson, 2003, 2004)
adalah pendekatan terhadap pengajaran yang menesuaikan isis pelajaran, tingkat
pengetahuan, kecepatan dan hasil pengajaran agar dapat mengakomodasi kebutuhan
yang berbeda bagi siswa yang beragam dikelas biasa.
D.
Penggunaan
Teknologi ke bidang Pendidikan
Teknologi
ke bidang Pendidikan digunakan untuk tiga tujuan umum. Pertama, guru
menggunakan teknologi, seperti pengolah kata, multimedia dan piranti lunak
presentasi untuk merencanakan dan menyajikan pelajaran. Riset mendukung
penggunaan teknologi presentasi seperti selipan multimedia, bentuk televisi
Pengajaran dan papan tulis interaksi. Kedua, siswa menggunakan teknologi
seperti pengolahan kata dan Piranti lunak referensi CD― ROM untuk belajar dan
menyiapkan presentasi. Pengajaran dengan bantuan komputer dalam bentuk latihan
dan Praktik pengajaran pribadi, game pengajaran simulasi dan internet telah
tersebar luas. Ketiga, guru dan pengurus menggunakan teknologi untuk tugas
administrasi.
Upaya-upaya
peningkatan kualitas mutu serta kuantitas yang membawa nama pendidikan telah
dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini kita belum melihat hasil
dari usaha tersebut. Apabila kita melihat dari sudut pandang nasional atau
alias yang umum-umum saja jadi marilah kita lihat apa yang dilakukan oleh
pemerintah. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah biasanya bersifat
konstitusional demi mendapatkan lulusan dari sekolah yang kompetitif dan siap
bersaing secara global, semisalkan dengan menetapkan angka batas minimal
kelulusan UAN dengan nilai sebesar 4,00 dengan tidak digabung dengan poin pada
ujian praktek ditambah lagi tanpa ujian praktek. Pada hal ini bukannya kita
menemukan pemerintah berusaha untuk memperbaiki mutu pendidikan melainkan
nampak sepertinya pemerintah hendak menjegal generasi kita.
Apabila
kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti permasalahan pada
dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantang asap. Berbagai hal
dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia
pendidikan di Indonesia. Namun demikian, yang jelas-jelas dapat kita temukan
sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang
mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih
dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang paling mudah
menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada
dunia pendidikan.
Ketidakefektifan
adalah kata yang paling cocok untuk sistem ini, sebab seiring dengan
perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan,
namun institut yang masih menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di
jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat
dan tidak seiring dengan perkembangan IT. Sistem konvensional ini seharusnya
sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat
Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan
program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja
sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka
hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat
di bidang teknologi telekomunikasi, multimedia, dan informasi; mendengarkan
ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman. Riset tentang
pengajaran dengan bantuan komputer memperlihatkan dampak positif yang kecil
hingga sedang pada pencapaian.
E.
Program
Pendidikan yang Tersedia untuk Siswa yang Ditempatkan ke dalam Risiko
Siswa
yang berisiko adalah setiap siswa yang mungkin akan gagal secara akademis
karena salah satu alasan yang berasal dari siswa tersebut atau karena
lingkungan siswa. Alasannya beragam dan dapat meliputi kemiskinan. Program
pendidikan untuk siswa yang berisiko meliputi pendidikan kompensasi, program
intervensi diri dan Pendidikan khusus. Program pendidikan kompensasi melengkapi
pendidikan siswa dari latar belakang yang kurang beruntung, yang mengalami
kesulitan disekolah atau dianggap berada dalam bahaya mengalami masalah. Program
pendidikan kompensasi yang didanai Pemerintah federal meliputi, misalnya, Head Start yang ditunjukan untuk membantu
anak-anak usia prasekolah dari latar belakang berpenghasilan rendah untuk
mencapai kesiapan sekolah dan Title I, yang mengamanatkan layanan tambahan
kepada siswa yang berpencapaian rendah di sekolah yang mempunyai banyak siswa
yang berpenghasilan rendah Layanan tambahan meliputi program pencopotan,
Program pengajaran pribadi dan Program kemajuan berkesinambungan. Program
intervensi diri adalah program yang membidik bayi dan balita yang beresiko
untuk mencegah kemungkinan membutuhkan pemulihan di kemudian hari.
Riset
mendukung keefektifan banyak program pencegahan dan intervensi seperti Reading Recovery dan Program reformasi
sekolah komprehensif seperti Success For All, School Development Program,
America’s Choice, dan Direct
Instruction. Prograrn usai sekolah dan sekolah musim panas makin banyak
didanai instansi pendidikan federal, negara bagian dan pemerintah setempat agar
dapat menambah waktu pembelajaran siswa. Riset bercampur-baur tentang
keefektifan program pendidikan kompensasi.
Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi
Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta :
PT.Indeks
Download >>>Mengakomodasi Pengajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Perorangan.docx
Download >>>Mengakomodasi Pengajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Perorangan.docx
0 comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar anda.
Komentar anda sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan kualitas postingan kami .