Tuesday 25 February 2014

Posted by Unknown
2 comments | 07:14
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia lebih banyak dilakukan dalam kegiatan pendidikan formal di sekolah. Pada awal tahun 1960 di beberapa sekolah dilaksanakan program bimbingan yang terbatas pada bimbingan akademis. Pada tahun 1964, lahir Kurikulum SMA Gaya Baru, dengan keharusan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan. Tetapi, program ini tidak berkembang karena kurang persiapan prasyarat, terutama kurangnya tenaga pembimbing yang profesional.  Untuk  mengatasi masalah tersebut, maka pada dasawarsa 60-an Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan diteruskan oleh Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1963) membuka Jurusan Bimbingan_dan Penyuluhan yang sekarang dikenal di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan nama Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB).
Setelah dirintis dalam dekade 60-an, bimbingan dicoba penataannya dalam dekade 70-an. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) membawa harapan baru pada pelaksanaan bimbingan di sekolah karena staf bimbingan memegang peranan penting dalam sistem sekolah pembangunan. Secara  formal bimbingan dan konseling diprogramkan di sekolah sejak diberlakukannya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di sekolah.
Setelah melalui penataan, dalam dekade 80-an, bimbingan diupayakan agar lebih mantap. Pemantapan terutama diusahakan untuk mewujudkan layanan bimbingan yang profesional. Upaya-upaya dalam dekade ini lebih mengarah pada profesionalitas yang lebih mantap. Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini adalah penyempurnaan kurikulum dari Kurikulum 1975 ke Kurikulum 1984. Dalam kurikulum 1984, telah dimasukkan bimbingan karier di dalamnya. Usaha memantapkan bimbingan terus dilanjutkan dengan diberlakukannya UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang.
Penataan bimbingan terus dilanjutkan dengan dikeluarkannya SK Menpan No. 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Dalam Pasal 3 disebutkan tugas pokok guru adalah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya, pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan dan kepercayaan publik.

Sunday 23 February 2014

Posted by Unknown
No comments | 06:33
Oke, baik lah kali ini saya akan membagikan kepada anda semua ebook tentang profesi konseling. Akan tetapi sebelum kita download ebooknya. Kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu konseling. Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered). Nah, kali ini saya akan membagikan buat kalian semua ebook tentang konseling. 



Saturday 22 February 2014

Posted by Unknown
6 comments | 01:18
A.    PENGERTIAN ASESMEN
Asesmen merupakan cara salah satu kegiatan  pengukuran. Asesmen sendiri berasal dari bahasa To Assess/Assessment yang artinya menaksir/taksiran. Sifat atau cara kerja asesmen juga menjadi komprehensif Artinya asesmen bekerja secara utuh dan menyeluruh. Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis, “Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.”
Dalam Asesmen berisi informasi (data/fakta/evidence) untuk mengetahui gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami, serta kelemahan dan kekuatan anak. Dalam Asesmen diperlukan juga  pembanding informasi dengan suatu parameter/ukuran dengan menggunakan instrumen dan pelaku “asesor” (melibatkan tim) yang bertugas untuk mengumpulkan informasi. Sehingga asesmen dapat digunakan untuk menyusun suatu program pembelajaran yang dibutuhkan anak  yang bersifat realistis, sesuai dengan kenyataan secara objektif.

B.       TUJUAN ASESMEN
Hood & Johnson (1993) menjelaskan bahwa asesmen dalam bimbingan dan konseling mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
A.    Orientasi masalah, yaitu untuk membuat konselee mengenali dan menerima permasalahan yang dihadapinya, tidak mengingkari bahwa ia bermasalah
B.     Identifikasi masalah, yaitu membantu baik bagi konselee maupun konselor dalam mengetahui masalah yang dihadapi konselee secara mendetil
C.     Memilih alternatif solusi dari berbagai alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan oleh konselee
D.    Pembuatan keputusan alternatif pemecahan masalah yang paling menguntungkan dengan memperhatikan konsekuensi paling kecil dari beberapa alternatif  tersebut
E.     Verifikasi untuk menilai apakah konseling telah berjalan efektif dan telah mengurangi beban masalah konselee atau belum
F.      Mengembangkan cara konselee merespon (verbal dan/atau non verbal) pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru BK.
G.    Melatih konselee untuk  berpikir dalam upaya pemecahan masalah
H.    Membentuk kemandirian konselee dalam berbagai masalah atau membentuk  individu  menjadi mandiri.
I.       Melatih konselee mengemukakan apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan. melalui proses konseling.
J.       Membentuk individu yang terbuka  dalam berbagai hal, termasuk membuka diri dalam konseling
K.    Membina kerjasama yang baik dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 
L.     Membelajarkan konselee untuk menilai terhadap cara melaksanakan keputusannya secara konsekuen.

C.    METODE-METODE ASESMEN
Ada beberapa metode asesmen, diantaranya adalah :
1.      Wawancara
Wawancara merupakan  salah satu metode asesmen yang digunakan untuk
mendapatkan data tentang individu dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan (face to face relation). Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab, dan dalam hubungan tatap muka. Ini merupakan keunggulan teknik wawancara, karena gerak dan mimik yang dilakukan oleh responden merupakan pola media yang dapat melengkapi kata-kata verbal mereka. Wawancara dilakukan untuk dapat  menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, dan motif, yang dimiliki oleh responden.
2.      Angket
Angket atau kuesioner adalah serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara tertulis  pula. Pertanyaan/pernyataan dalam angket akan bergantung pada maksud serta tujuan yang ingin dicapai dari pemberian angket tersebut.
3.      Observasi
Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dengan mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama pengamatan, baik  secara langsung atau tidak langsung, sehingga diperoleh data tingkah laku yang tampak (behavior observable), apa yang dikatakan, dan apa yang diperbuatnya. Teknik ini dapat dilakukan secara terencana atau pun sewaktu-waktu bilamana terjadi sesuatu yang menarik.
4.      Sosiometri
Sosiometri adalah salah satu metode dalam psikologi sosial yang dikembangkan seorang psikiater  Jacob Levi Moreno. Sosiometri berasal dari bahasa latin socius (social) danmetrum (pengukuran). Jadi dapat disimpulkan secara sederhana bahwa sosiometri berarti pengukuran kelompok sosial, atau mempelajari hubungan sosial individu di dalam kelompok  atau untuk mengukur tingkat keterkaitan di antara manusia. 

D.    SUMBER INFORMASI ASESMEN
Sumber informasi untuk asesmen berbasis individu dapat dilakukan secara resmi/formal, dan tidak resmi/informal. Secara resmi misalnya, individu dipanggil untuk melakukan wawancara konseling dengan konselor, atau guru BK meminta individu melakukan tes psikologis dan/atau tes perbuatan (performance test). Secara tidak resmi, misalnya konselee mengerjakan kegiatan-kegiatan yang sengaja dibuat untuk melaksanakan hasil keputusan dalam konseling. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penilaian  dengan menggunakan metode pengamatan/observasi, pencatatan, dan pengumpulan hasil kegiatan konselee.

E.     PROSES ASESMEN
Berikut ini adalah proses yang perlu dilakukan dalam melakukan asesmen:
1.   Perencanaan
Aspek yang harus ada dalam perencanaan asesmen  adalah:
a.       Memilih fokus asesmen pada aspek tertentu dari diri konselee
b.      Memilih instrumen   yang akan digunakan.
c.       Penetapan waktu
d.      Validitas dan reliabilitas
 2.  Pelaksanaan             
Setelah perencanaan asesmen selesai, selanjutnya adalah bagaimana melaksanakan rencana yang telah dibuat tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan asesmen adalah pelaksanaannya harus sesuai dengan manual masing-masing instrumen. Manual suatu instrumen biasanya memuat:
(i) cara mengerjakan, (ii) waktu yang digunakan untuk mengerjakan asesmen, (iii) kunci  jawaban, (iv) cara analisis, dan (v) interpretasi.
 3. Analisis data
Langkah selanjutnya adalah analisis data, yaitu melakukan analisis terhadap data yang diperoleh  melalui instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Analisis dilakukan dengan mengikuti petunjuk yang ada dalam manual masing-masing  instrumen.   
 4.  Interpretasi data
Interpretasi diartikan sebagai  upaya mengatur dan menilai fakta, menafsirkan pandangan, dan merumuskan kesimpulan yang mendukung. Penafsiran harus dirumuskan dengan hati-hati, jujur, dan terbuka.
5. Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah menindak lanjuti hasil  asesmen atau penggunaan hasil asesmen dalam konseling.

F.     TEKNOLOGI DAN ASESMEN
Teknologi dengan asesmen tentunya saling berkaitan dan saling memiliki hubungan dimana  Asesmen itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, Echols, J. M. dan Shadily, H. (1995: 41) assessment yaitu “1. Taksiran, penaksiran. 2. Penilaian. 3. Beban, pembebanan, pemikulan”. Fungsi asesmen adalah “untuk memperoleh informasi yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran bagi anak.” (Hurairah, U., 2009).

Jika asesmen dihubungkan dengan teknologi, teknologi sebagai media untuk mengumpulkan dan  mengelola informasi siswa sehingga memudahkan konselor mengembangkan program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah.

Thursday 6 February 2014

Posted by Unknown
4 comments | 08:58

Oke, baik lah kali ini saya akan membagikan buat anda artikel tentang keuntungan membuat Bootable windows di USB tanpa menggunakan software alias menggunakan CMD (Command  Prompt ) simak dengan seksama yaaa ....

Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan command prompt atau lebih dikenal dengan CMD dalam membuat bootable windows di USB, diantaranya 

1.       Jika anda mengunakan CMD. Semua data pada USB yang berisi bootable windows dapat dengan mudah ter-deteksi oleh bios sehingga ada dapat dengan mudah menginstal ulang PC anda ketika ada masalah-masalah.
2.       Anda tidak perlu menginstal software.
3.       PC anda akan menjadi Aman.

Nah, itu lah keuntungan dalam menggunakan CMD, dalam membuat bootable windows di USB. Cara ini saya rekomendasikan untuk anda.

Note : Perlu di ingat, ada beberapa kerugian dalam menggunakan Software untuk membuat bootable windows di USB. Salah satunya adalah “Tidak semua software dapat terdeteksi Bootable windowsnya pada BIOS”

Tuesday 4 February 2014

Posted by Unknown
No comments | 06:20
Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Pengguna Teknologi Dan Cara Menghentikannya - Pada saat ini, banyak para pengguna teknologi sibuk dengan pekerjaan, mengurus anak dan keluarga, sekolah, atau kegiatan lainnya, terkadang membuat kita lupa dengan hal-hal kecil dan sepele saat menggunakan perangkat teknologi dan telekomunikasi. Apakah Anda termasuk orang yang melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk ini?
1. Kerja dengan Posisi Tidak Ergonomis 
Duduk berjam-jam di depan komputer, baik itu di kantor atau di rumah, adalah kebiasaan buruk yang banyak dilakukan pengguna teknologi. Misalnya, jarak pandang monitor yang tidak pas, kursi yang tidak menyokong punggung dengan baik, atau meja yang terlalu kecil/tidak sesuai dengan perawakan. Hal itu bisa menyebabkan beberapa bagian tubuh cedera kecil. Nah, bagaimana bekerja dengan komputer yang sehat? Berikut tipnya.
* Gunakan kursi yang secara dinamis dapat diatur tinggi-rendah dan senderan punggungnya.
* Atur posisi monitor bagian paling atas setidaknya setinggi 5-8 sentimeter di atas arah pandang mata.
* Untuk menghindari efek silau dari layar monitor, gunakan filter atau pelindung anti-silau.
* Duduklah dengan jarak sekitar satu rentangan tangan dari monitor.
* Kaki harus dapat menjejak pada lantai atau pada pijakan kaki yang stabil.
* Jika menggunakan alat pemegang/penjepit dokumen, samakan tingginya dengan layar monitor.
* Antara siku dan pergelangan tangan sejajar dan lurus saat menggunakan keyboard/mouse.
* Lengan dan siku berada dalam posisi santai dekat dengan tubuh Anda.
* Posisikan monitor dan keyboard di tengah hadapan Anda.
* Gunakan keyboard yang memiliki bagian pengungkit di bawahnya untuk mengatur posisi.
* Gunakan alas kerja atau meja yang stabil dan tidak goyah.
* Sesekali lakukan istirahat dengan berdiri, perenggangan dan melihat ke arah lain.
2. Membiarkan Gadget Kotor
Jangan biarkan perangkat komputer/telekomunikasi Anda kotor. Menurut sebuah penelitian, 16 persen dari sampel ponsel yang pernah disurvei ternyata terkontaminasi dengan bakteri E.coli, bakteri yang ada pada kotoran manusia dan umumnya ditemukan dalam usus besar manusia. Survei ini mencoba mengungkapkan bahwa orang tidak mencuci tangan dengan benar setelah ke toilet. Bayangkan jika setelah itu Anda memegang gagang pintu, makanan, atau ponsel, bakteri tersebut bisa pindah ke orang lain atau masuk ke dalam tubuh.
Sementara itu keyboard ternyata mengandung kuman 60 kali lebih banyak dari dudukan toilet umum. Karena itu biasakan membersihkan perangkat komputer/telekomunikasi Anda sekali sehari, atau setidaknya seminggu sekali dengan bahan pembersih yang tepat untuk mengurangi pertumbuhan virus dan bakteri yang bisa membuat Anda sakit.
3. Terobsesi dengan Ponsel
Bagaimanapun, perangkat telekomunikasi seperti smartphone telah banyak membantu kita dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi. Namun ingat, gara-gara gadget tersebut hubungan kita dengan teman dan anggota keluarga bisa retak. Karena itu, pakailah smartphone di saat yang tepat. Jangan sibuk chatting-an/berjejaring sosial terus saat sedang makan dengan keluarga/teman, jangan chatting saat sedang berbicara dengan orang, dan pelankan suaramu ketika berbicara di tempat umum.
4. Tidak Memback-up Data
Sebagian besar dari Anda mungkin masih banyak yang belum memback-up isi komputer secara teratur. Back-up data Anda ke hard drive eksternal dan pastikan bahwa dokumen dan data-data penting yang Anda butuhkan telah diback-up dan disimpan dengan aman.
5. Main game Terlalu Lama
Anda maniak game? Jika iya, jangan sampai keasyikan nge-game dan lupa waktu. Apalagi sampai lupa makan dan istirahat. Duduk dalam jangka waktu yang lama bisa berbahaya buat jantung dan muncul gumpalan darah yang fatal. Sementara itu, kebanyakan duduk diam (kurang beraktivitas) juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Karena itu, cobalah untuk istirahat sejenak dan melakukan peregangan otot setiap 15 menit untuk memperlancar peredaran darah dan mengistirahatkan mata.

6. Jarang Men-shutdown Laptop
Beberapa leptop generasi terbaru sekarang sudah dilengkapi fitur hibernate otomatis. Anda hanya perlu menutup layar laptop, lalu sistem operasi laptop akan ‘istirahat’ dengan sendirinya. Namun, jika Anda ingin mesin komputer Anda berumur lebih panjang sebaiknya tidak sering-sering meng-hibernate laptop, apalagi dibuat dalam posisi standby.
Disarankan untuk men-shutdown laptop setelah selesai digunakan agar sistem mati secara sempurna. Selain itu, rutinlah membersihkan ventilasi udara laptop dengan kain pembersih agar laptop Anda bisa beroperasi lebih efisien.
7. Membawa Gadget ke Tempat Tidur
Apakah Anda sering merasa kurang tidur belakangan ini? Bisa jadi teknologi penyebabnya. Membawa tablet, smartphone atau laptop ke tempat tidur di malam hari seringkali menjadi penyebab utama masalah tidur. Pasalnya, otak Anda akan dirangsang untuk berpikir terus, sehingga menunda fungsi tubuh tertidur. Karena itu cobalah menjauhkan teknologi dari kasur, tutup dan matikan semua gadget Anda sebelum tidur.
8. Mengacuhkan Update System
Di komputer biasanya muncul peringatan “update system” secara berkala. Namun, tak sedikit pengguna komputer yang lebih memilih mengklik tombol “cancel” ketimbang harus me-restart komputer setelah update system. Pastikan semua program, antivirus dan sistem operasi Anda sudah terupdate agar komputer Anda berjalan lancar dan aman.

9. Memakai Password yang Lemah
Apakah Anda memakai password yang mudah ditebak, misal 1234 atau abcd? Jika ya, Anda berisiko besar untuk diambil orang lain. Ujung-ujungnya, data dan identitas Anda jadi sasaran para pencuri didunia maya. Gunakan password yang kuat agar akun Anda tidak mudah dibobol.

10. Malas Merawat Baterai
Agar baterai awet, Anda perlu mengoptimalkan pemakaian baterai gadget/laptop. Usahakan isi baterai sampai penuh saat baru pertama kali digunakan. Jika baterai tidak digunakan, simpanlah baterai pada suhu yang dingin dan kering dan jangan mendiamkan (tidak dipakai) baterai terlalu lama.

Cara Menghentikannya :
1.       Posisi Duduk
Pekerjaan yang memaksa untuk duduk berjam-jam di depan komputer bisa berdampak sangat buruk terhadap tubuh Anda. Untuk mencegah kemungkinan terburuk dari rutinitas tersebut, mintalah kepada atasan untuk menyediakan meja dan kursi yang memungkinkan Anda menyandang posisi duduk yang baik saat menggunakan komputer.
2.       Kebersihan
Fakta lain mengenai teknologi yang kita miliki adalah bahwa kita seringkali mengabaikan kebersihan mereka. Percaya atau tidak, sebuah studi menunjukkan bahwa keyboard di komputer rumahan mengandung kuman 60 kali lebih banyak ketimbang sebuah toilet duduk. Jadi, biasakanlah untuk membersihkan komputer Anda beserta perangkat-perangkat pendukungnya.
3.       Penggunaan Smartphone
Tidak bisa dipungkiri bahwa ponsel pintar ini mampu membantu berbagai kegiatan kita mulai dari pekerjaan hingga percintaan. Namun, seringkali penggunaan smartphone dilakukan secara berlebihan hingga sedikit demi sedikit kita semakin jauh dari orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga. Mulailah untuk mengontrol penggunaan smartphone. Biarkan gadget favorit Anda offline untuk sementara waktu ketika bersama dengan keluarga atau teman-teman, dan mulai online ketika sedang sendirian agar tidak kesepian. Dengan cara ini, Anda bisa kembali mendekatkan diri dengan keluarga sekaligus menghemat penggunaan baterai smartphone Anda.
4.       Back up data
Kebanyakan pengguna komputer masih sangat jarang melakukan back up terhadap data-data penting. Padahal, memindahkan data ke tempat lain seperti hardisk eksternal –kemudian menyimpannya di tempat aman– menjamin bahwa kita tidak akan kehilangan data penting seperti dokumen bisnis, kenang-kenangan, atau beragam informasi yang mungkin kita perlukan lagi di lain waktu.
5.       Durasi
Singkat saja: menggunakan komputer terlalu lama tanpa istirahat dapat membunuh Anda. Beberapa kejadian telah membuktikannya seperti Kaixiang, Chuang, atau Russel Shirley. Berilah diri Anda istirahat rutin setidaknya satu jam sekali setiap menggunakan komputer.
6.       Shut Down Rutin
Komputer memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibanding perangkat lainnya. Karena kelebihan ini, orang seringkali membiarkan komputernya hidup atau sleep/hybernate selama berhari-hari. Demikian juga dengan pengguna laptop yang kini lebih suka langsung menutup laptopnya atau membiarkannya hybernate tanpa shut down terlebih dahulu. Ditinjau dari segi penggunaan energi, hybernate/sleep memang hampir sama efisiennya dengan shut down. Namun, jika kita tidak men-shut down komputer atau laptop secara reguler, bermacam data yang harusnya digunakan hanya dalam periode tertentu seperti temporary files, disk caches, page files, open file descriptors, pipes, sockets, zombie processes, memory leaks, dll akan terus tersimpan di perangkat kita yang membuatnya menjadi “lemot”. Melakukan shut down akan me-refresh kembali komputer atau laptop Anda.
7.       Tempat tidur
Membawa gadget ke tempat tidur dapat membuat Anda tidur jauh lebih malam dari biasanya. Penyebabnya bukan hanya karena beragam aktifitas seperti browsing dan gaming, tetapi juga manipulasi cahaya yang memberi pengaruh terhadap mata kita. Cahaya terang yang dipancarkan perangkat seperti smartphone atau laptop merangsang otak kita untuk berpikir bahwa hari masih siang (belum larut) sehingga menunda kemampuan tubuh untuk tertidur.

Please Follow Me !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget