Inkuiri
berasal dari kata to inquire yang bcrarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan‐pertanyaan, mencari
informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan bahwa pembelajaran
inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk memberikan cara
bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan
intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.
Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan
cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu. Ada beberapa
hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama, strategi
inkuiri menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pembelajaran
melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang
dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self
belief). Artinya dalam pendekatan inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas
pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab.
Antara
guru dan siswa, sehingga kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya
merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan dari penggunaan
strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemempuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental. Akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa
tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Langkah-langkah
pembelajaran inkuisi adalah sebagai berikut:
A. Orientasi
Pada
tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah:
·
Menjelaskan topik, tujuan dan hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
·
Menjelaskan pokok- pokok kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan. Pada
tahap ini djelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai
dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
·
Menjelaskan pentingnya topik dan
kegiatan berdasar. Hal-hal dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar
siswa.
B. Merumuskan
masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa
pada suatu persoalan yang mengandung teka- teki. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki
dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran
inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman
yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
C. Merumuskan
hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan
yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenaramva. Salah
satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak
(berhipotesis, pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat
merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang
dikaji.
D. Mengumpulkan
Data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring
informasi yang dibutuhkan untuk menkaji hipotesis yang diajukan Dalam
pembelajaran inkuiri mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat
penting dalalm pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
E. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperolch berdasarkan
pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berpikir rasional. Artinya,
kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang
ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
F. Merumuskan
kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendiskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana
yang relevan.
Alasan rasional penggunaan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri adalah bahwa siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai matematika
dan akan lebih tertarik terhadap matematika jika mereka dilibatkan secara aktif
dalam “melakukan” penyelidikan. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan
tulang punggung pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Investigasi ini
difokuskan untuk memahami konsep-konsep matematika dan meningkatkan
keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Sehingga diyakini bahwa pemahaman konsep
merupakan hasil dari proses berpikir ilmiah tersebut.
Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri yang mensyaratkan
keterlibatan aktif siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan
sikap anak terhadap pembelajaran matemtika, khususnya kemampuan pemahaman dan komunikasi
matemtis siswa. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri merupakan pendekatan
pembelajaran yang berupa menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri
siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belaiar
sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar
ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah
memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun
dimungkinan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas
guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka
memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi
intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi. Dalam
mengembangkan sikap inkuiri di kelas, guru mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan
dan teman yang kritis. Guru harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok melalui tiga tahap: (1) Tahap problem solving atau tugas; (2) Tahap
pengelolaan kelompok; (3) Tahap pemahaman secara individual, dan pada saat yang
sama guru sebagai instruktur harus dapat memberikan kemudahan bagi kerja
kelompok,melakukan intervensi dalam kelompok dan mengelola kegiatan pengajaran.
Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi
guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada
siswanya. Ketiga jenis pendekatan inkuiri tersebut adalah:
1. Inkuiri
Terbimbing (guided inquiry approach)
Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan
inkuiri dimana guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan
awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan
permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan
bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan
pendekatan ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk
dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran.
Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada
tugas-tugas yang relevan untuk
diselesaikan
baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan
masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Pada dasarnya siswa selama
proses belajar berlangsung akan memperoleh pedoman sesuai dengan yang
diperlukan Pada tahap awal, guru banyak memberikan
bimbingan, kemudian pada tahap‐tahap
berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses
inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan dan diskusikan multi arah yang dapat menggiring siswa
agar dapat memahami konsep pembelajaran matamatika. Disamping itu bimbingan
dapat pula diberikan melalui lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama
berlangsungnya proses belajar guru harus memantau kelompok diskusi siswa,
sehingga guru dapat mengetahui dan memberikan petunjuk-petuniuk dan scapolding
yang diperlukan oleh siswa.
2. Inkuiri
Bebas (free Inquiry approach)
Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar dengan
pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa
seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuan. Siswa diberi kebebasan menentukan
permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri,
merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan. Selama proses ini,
bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan atau bahkan tidak (diberikan sama
sekali). Salah satu keuntungan belajar dengan metode ini adalah adanya kemungkinan
siswa dalam memecahkan masalah open ended
dan mempunyai alternatif pemecahan masalan lebih dari satu cara, karena
tergantung bagaimana cara mereka mengkonstruksi jawabanva sendiri. Selain
itu,ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah
ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki. Sedangkan belajar
dengan metode ini mempunyai beberapa kelemahan,antara lain: l) Waktu yang diperlukan untuk menemukan
sesuatu relatif lama sehingga melebihi waktu yang sudah ditetapkan dalam
kurikulum, 2) Karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan
yang diselidiki, ada kemungkinan topik yang dipilih oleh siswa di luar konteks
yang ada dalam kurikulum, 3) Ada kemungkinan setiap kelompok atau individual mempunyai
topik berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa
hasil yang diperoleh siswa, 4) Karena topik yang diselidiki antara kelompok atau
individual berbeda, ada kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang
memahami topik yang diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu, sehingga
diskusi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
3. Inkuiri
bebas yang di modifikasikan (Modified
free Inquiry approach )
Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi
dari data pendekatan inkuiri sebelumnya,yaitu pendekatan inkuiri terbimbing dan
pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan
topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang
telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan
masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar dengan pendekatan
ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan.
Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari lnkuiri terbimbing dan tidak
terstruktur.
Dalam pcndekatan inkuiri jenis ini guru membatasi
memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan
harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun,apabila ada
siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat
diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi atau melalui diskusi dcngan siswa dalam kelompok
lain.
Berdasarkan pengertian dan uraian dari ketiga jenis
pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, penulis memilih Pendekatan Inkuiri.
Terbimbing yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan ini penulis
lakukan dengan pertimbangan bahwa penelitian yang akan dilakukan terhadap siswa
keias VII Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana tingkat perkembangan kognitif
siswa masih pada tahap peralihan dari operasi konkrit ke operasi formal, dan
siswa masih belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri serta karena
siswa masih dalam taraf belajar proses ilmiah, sehingga penulis beranggapan pendekatan
inkuiri terbimbing lebih cocok untuk diterapkan. Selain itu, penulis
berpendapat bahwa pendekatan inkuiri bebas kurang sesuai diterapkan dalam
pembelajaran matematika, karena dalam proses pembelajaran matematika topik yang
diajarkan sudah ditetapkan dalam silabus kurikulum matematika, sehingga siswa
tidak perlu mencari atau menetapkan sendiri permasalahan yang akan dipelajari.
0 comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar anda.
Komentar anda sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan kualitas postingan kami .