Pelajaran
adalah tempat pendidikan terjadi. Semua aspek sekolah yang lain mulai dari
gedung, bis, hingga administasi, di rancang untuk mendukung guru menyampaikan
pelajaran yang efektif, akan tetapi itu semua bukan mendidik, tapi belajar.
Inilah yang perlu diluruskan bahwa tugas seorang guru bukan hanya mentrasfer
atau menularkan ilmunya, lebih daripada itu seorang guru bertanggung jawab
untuk membimbing, mendidik, dan mengarahkan siswa agar termotivasi dan memiliki
semangat belajar yang tinggi. pada akhir diskusi kali ini, Riset tentang
diskusi kelompok kecil menunjukkan kegiatan ini dapat meningkatkan pencapaian
siswa melebihi pelajaran tradisional jika siswanya menyiapkan diri dengan baik
untuk bekerja dalam kelompok kecil dan jika tugas kelompok diorganisir
dengan baik (Sharan et al.,1984;Sharan & Shachar,1988). Juga, suatu riset
berpendapat bahwa diskusi kelompok kecil mempunyai dampak yang lebih besar pada
pencapaian siswa jika siswa didorong untuk terlibat ke dalam kontroversi
sekedar mencari mufakat (Johnson &Johnson,1999). Pelajaran adalah tempat
pendidikan terjadi, dan pelaksanaan pelajaran yang efektif adalah inti keahlian
guru. Pada bab ini akan membahas pada strategi guru untuk memindahkan informasi
dengan cara yang paling mungkin membantu siswa memahami, menggabungkan, dan
menggunakan konsep dan kemampuan baru.
A.
Pengertian Pengajaran Langsung
Istilah pengajaran
langsung direct intstruction) digunakan untukdi mana guru memindahkan informasi
langsung kepada siswa, dengan menata waktu pelajaran untuk mencapai beberapa
tujuan yang ditentukan dengan jelas dan seefisien mungkin. Pengajaran langsung
adalah pendekatan mengajar yang menekankan pengendalian guru atas kebanyakan
kejadian dan penyajian pelajaran terstruktur di ruang kelas. Program
pengajaran langsung menuntut pengajaran yang jelas; kemajuan langkah demi
langkah diantara sub-topik; dan penggunaan banyak contoh, peragaan, dan sarana
visual. Uraian singkat tentang bagia-bagian pelajaran pengajaran langsung ada
dibawah ini. Bagian berikut bab ini akan membahas masing-masing bagian.
1. Sebutkan
tujuan pembelajaran dan arahkan siswa ke pelajaran
2. Bahas
kembali prasyarat
3. Sajikan
bahan baru
4. Lakukan
pemeriksaan pembelajaran
5. Berikan
latihan mandiri
6. Nilailah
kinerja dan berikanlah umpan balik
7. Berikan
latihan terdistribusi dan bahas kembali
B.
Mengajar Pelajaran tentang Pengajaran Langsung
Sruktur
pelajaran umum mempunyai bentuk-bentuk yang sangat berbeda pada bidang-bidang
pelajaran yang berbeda dan pada tingkatan kelas yang berbeda. Dan ini adalah
pembahasan dari bagian-bagian pengajaran langsung, diantaranya,
Sebutkan tujuan pembelajaran dan arahkan
siswa ke pelajaran, pada bagian ini tugas pokoknya ialah membangun keadaan
mental, sehingga siswa siap bekerja dan belajar, maupun “peta jalan,” sehingga
siswa tahu ke mana arah pelajaran.
Bahas kembali prasyarat, pada bagian
ini kita membahas kembali prasyarat atau prates untuk memastikan apakah siswa
telah menguasai pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan. Pembahasan kembali
dapat berfungsi sebagai organisator awal untuk pelajaran tersebut.
Sajikan bahan baru, pada bagian ini
kita menyajikan bahan baru secara terorganisir, memberikan penjelasan,
memberikan peragaan, dan mempertahankan perhatian.
Lakukan pemeriksaan pembelajaran, pada
bagian ini kita melakukan pemeriksaan pembelajaran, meminta tanggapan siswa
atas isi pelajaran. Praktik ini memberi umpan balik kepada guru dan
memungkinkan siswa menguji gagasan mereka. Teknik bertanya berperan
penting, termasuk penggunaan waktu tunggu dan urutan pemanggilan.
Berikan latihan mandiri, pada bagian
ini kita melakukan latihan mandiri, atau pekerjaan kelas, yang pada latihan itu
siswa menerapkan kemampuan baru mereka. Riset memperlihatkan bahwa latihan
mandiri hendaknya diberikan sebagai penugasan singkat dan petukat dan petujuk
yang jelas dan tanpa gangguan, dan bahwa hal itu hendaknya diberikan hanya kei
hendaknya diberikan hanya ketika siswa dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Guru hendaknya memantau pekerjaan, mengumpulkannya,dan menyertakannya ke dalam
penilaian. Penggunaan efektif waktu latihan mandiri telah di rekomendasi oleh
beberapa tokoh, yang berasal dari karya Anderson (1985), Evertson dan
rekan-rekannya (2000) dan Good dan rekan-rekannya (1983) adalah sebagai berikut
1. Jangan
berikan latihan mandiri hingga anda yakin siswa dapat mengerjakannya.
2. Upayakan
penugasan latihan mandiri singkat. Jarang ada pembenaran atas penugasan latihan
mandiri yang lama.
3. Berikan
petunjuk yang jelas.
4. Minta
siswa memulainya dan kemudian hindari gangguan.
5. Pantau
pekerjaaan mandiri.
6. Kumpulkan
pekerjaan mandiri dan sertakan hasilnya kedalam nilai siswa.
Nilailah kinerja dan berikanlah umpan balik,
pada bagian ini kita dapat menilai kinerja dan memberikan umpan balik. Setiap
pelajaran hendaknya menyertakan penilaian tentang penguasaan siswa atas tujuan
pelajaran.
Berikan latihan terdistribusi dan bahas
kembali, pada bagian ini kita memberikan latihan terdistribusi, atau
pekerjaan rumah, dan melakukan pembahasan kembali. Informasi lebih diingat
apabila latihan diberi jarak dalam kurun waktu tertentu.
C.
Pendapat Riset tentang Metode Pengajaran
Langsung
Kebanyakan
prinsip pengajaran langsung yang dibahas dalm bab ini berasal dari studi
proses-produk (process-product studies),
dimana maksud dari studi proses-produk ini adalah pendekatan riset dimana
praktik pengajaran guru yang efektif dicatat melalui pengamatan diruang kelas. Riset
tentang model-model pengajaran langsung tertentu memperlihatkan dampak
yang kebanyakan positif tetapi tidak konsisten pada pencapaian siswa.
Salah satu program, pengajaran langsung (DI-direct instruction),
terbukti sangat berhasil untuk pengajaran membaca dan matematika bagi siswa
yang berpencapaian rendah dan beresiko.
D.
Memelajari dan Memindahkan Konsep
Konsep pada
umumnya dipelajari dengan salah satu dari dua cara. Siswa mempelajari konsep
melalui pengamatan dan definisi. Konsep diajarkan melalui contoh dan melalui
pendekatan aturan-contoh-aturan, dimana guru pertama-tama menyebutkan definisi,
kemudian memberikan contoh dan akhirnya menyebutkan kembali definisi tersebut.
Contoh yang tidak ambigu hendaknya diberikan sebelum contoh yang kurang jelas
dan guru hendaknya membandingkan dan membedakan contoh dan bukan contoh. Siswa
memindahkan pembelajaran mereka ke situasi serupa dan harus diajarkan
memindahkan konsep ke konteks yang berbeda dan situasi kehidupan nyata. Bahan
yang dihafal dengan buta tidak mungkin dipindahkan.
E.
Penggunaan Diskusi dalam Pengajaran
Guru
menggunakan diskusi sebagai bagian dari pengajaran karena banyak alasan (lihat
Gall, 1987), seperti yang diuraikan dalam bagian-bagian berikut
Topik subjektif dan Kontroversional,
hampir semua mata pelajaran mencangkup banyak masalah yang memungkinkan untuk
didiskusikan dan dijelaskan dengan banyak dan beragam cara.
Konsep sulit dan baru, maksud dari
konsep sulit dan baru dalam diskusi adalah memaksa kita melihat sesuatu secara berbeda.
Tujuan Afeksi, dalam tujuan afeksi guru
dapat menggunakan diskusi yang tujuannya berkaitan dengan sikap dan nilai
siswa.
Diskusi seluruh kelas, dalam hal ini
seluruh kelas mendiskusikan suatu masalah, dengan guru yang berperan penting
sebagai moderator dan sebelum berdiskusi guru harus memastikan siswa mempunyai
dasar pengetahuan yang memadai.
Diskusi kelompok kecil, dalam hal ini
untuk mendiskusikan suatu topic dan guru yang berpindah dari kelompok-kelompok
untuk membantu diskusi tersebut. Sama seperti diskusi, kebanyakan diskusi
kelompok kecil hendaknya dilakukan setelah penyajian informasi melalui
pelajaran yang di berikan guru, buku, atau video, atau setelah kesempatan bagi
siswa mencari informasi di perpustakaa atau internet.
Sumber: Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks
Download >>>Pelajaran Yang Efektif.docx
Sumber: Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks
Download >>>Pelajaran Yang Efektif.docx
0 comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar anda.
Komentar anda sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan kualitas postingan kami .