Wednesday, 4 December 2013

Posted by Unknown
No comments | 06:04

A. Pengertian Motivasi
Pakar Psikologi psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntun dan mempertahankan prilaku dari waktu ke waktu (Murphy & Alexander, 2000; Pintrich, 2003; Schunk, 2000; Stipek, 2002). Dalam bahasa sederhana, Motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan anda melangkah, membuat anda tetap melangkah, dan menentukan memana anda mencoba melangkah.

B.  Beberapa Teori Motivasi
Dalam teori pembelajaran perilaku (Skinner dan pakar lain), motivasi adalah konsekuensi dari penguatan. Namun, nilai penguatan (reinforcer) tersebut bergantung pada banyak faktor, dan kekuatan motivasi mungkin saja berbeda antarsiswa. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Dalam teori kebutuhan manusia Maslow, yang didasarkan pada hierarki kebutuhan orang harus memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih rendah (defisiensi) sebelum mereka termotivasi untuk mencoba memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi (pertumbuhan).
            Konsep Maslow tentang kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan tertinggi, didefinisikan sebagai keinginan untuk menjadi apa saja yang sanggup dicapai seseorang. Teori atribusi berupaya memahami penjelasan manusia tentang keberhasilan atau kegagalan mereka. Asumsi intinya ialah bahwa orang akan mencoba mempertahankan citra diri yang positif; sehingga, ketika terjadi hal-hal yang baik, orang menghubungkannya dengan kemampuan mereka sendiri, sedangkan mereka cenderung menghubungkan peristiwa yang negatif dengan faktor di luar kendali mereka.
            Lokus kendali dapat bersifat internal (keberhasilan atau kegagalan terjadi karena upaya atau kemampuan pribadi) atau eksternal (keberhasilan atau kegagalan adalah akibat dari keberuntungan atau kesulitan tugas). siswa yang merupakan pebelajar yang mengatur diri sendiri berkinerja lebih baik daripada siswa yang termotivasi secara eksternal.
            Pebelajar yang mengatur diri sendiri dengan sadar merencanakan dan memantau pembelajaran mereka dan dengan demikian mengingat pelajaran lebih banyak. Teori pengharapan berpendapat bahwa motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu bergantung pada produk perkiraan orang itu tentang peluang keberhasilannya dan nilai yang dia letakkan pada keberhasilan itu. Motivasi hendaknya berada pada tingkat maksimum di tingkat probabilitas keberhasilan sedang. Implikasi pendidikan yang penting ialah bahwa tugas pembelajaran hendaknya tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.

C.  Cara Meningkatkan Motivasi Pencapaian
            Beberapa siswa motivasinya berorientasi ke arah sasaran pembelajaran (Learning goal, yang juga disebut sasaran tugas ata penguasaan) siswa lain berorientasi ke arah sasaran kerja (Performance goal) (Brophy, 2005; Harackiewicz & Linnenbrink, 2005; Pintrich, 2000). Guru dapat menekankan pada sasaran pembelajaran dan atribut atau pemberdayaan yang positif. siswa yang mempunyai sasaran pembelajaran melihat maksud sekolah sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan dan kompetensi; siswa ini cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk belajar daripada siswa yang mempunyai sasaran kinerja berupa penilaian yang positif dan nilai yang baik.
            Guru dapat menggunakan program khusus seperti pelatihan atribut untuk membantu siswa keluar dari ketidakberdayaan yang dipelajari di mana siswa merasa bahwa mereka sudah ditakdirkan untuk gagal, walaupun mereka bertindak. Harapan guru sangat memengaruhi motivasi dan pencapaian siswa. guru dapat mengomunikasikan harapan yang positif bahwa siswa dapat belajar dan dapat mengambil langkah untuk mengurangi kecemasan. Mengkomunikasi harapan positif penting bagi guru mengkomunikasikan kepada siswa mereka harapan agar mereka dapat belajar (lihat Badad, 1993). Jelas, menyatakan kebalikannya adalah gagasan yang buruk-bahwa siswa tertentu tidak dapat belajar dan hanya sedikit guru akan melakukannya secara eksplisit. Ada beberapa cara implisit cara guru mengkomunikasikan harapan positif (atau menghindari harapan negative) tentang siswa mereka.
1.      Tunggu siswa menjawab
2.      Hindari pembedaan pencapaian yang tidak perlu antar siswa.
3.      Perlakuan semua siswa dengan setara.

D.  Cara Guru Meningkatkan Motivasi Siswa Belajar
lnsentif adalah sarana penguatan yang dapat diharapkan orang untuk diterima jika mereka mewujudkan perilaku tertentu. Insentif intrinsik adalah aspek tugas tertentu yang dalam dirinya mempunyai cukup nilai sehingga dapat memotivasi siswa mengerjakan sendiri tugas. Insentif ekstrinsik yaitu imbalan atas pembelajaran yang tidak melekat didalam bahan yang sedang dipelajari (Brophy, 1998). Insentif ekstrinsik meliputi nilai sekolah, bintang emas, dan imbalan lain.
            Guru dapat meningkatkan motivasi intrinsik dengan membangkitkan ketertarikan siswa mempertahankan keingintahuan menggunakan berbagai cara presentasi yang lebih menarik dan memberi kesempatan siswa menentukan sasaran mereka sendiri Cara untuk menawarkan insentif ekstrinsik meliputi pengungkapan harapan yang jelas, pemberian umpan balik yang jelas, langsung dan sering dalam peningkatan nilai dan ketersediaan imbalan. Imbalan di ruang kelas meliputi pujian yang akan paling efektif jika hal itu bersyarat, khusus dan tepercaya.
            Pujian juga dapat berperan efektif sebagai sarana motivasi di ruang kelas sejauh hal itu bersyarat, khusus dan terpecaya (Sutherland, Wehby & Copeland, 2000). Pujian bersyarat (contingent praise) bergantung pada kinerja siswa dalam prilaku yang telah ditetapkan dengan baik. Memuji diri sendiri pada siswa juga, ternyata telah memiliki banyak bukti keberhasilan meningkatkan akademis mereka. Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Kompetisi
4. Ego-involvement
5. Memberi Ulangan
6. Mengetahui Hasil
7. Pujian
8. Hukuman
Hal senada juga diungkapkan oleh  Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) motivasi siswadapat ditumbuhkan melalui beberapa cara yaitu:
a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
b) Hadiah.
c) Saingan/kompetisi.
d) Pujian.
e) Hukuman.
f)  Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
i) Menggunakan metodeyang bervariasi.

j) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks

Download  >>>Motivasi Siswa Belajar.docx

0 comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar anda.
Komentar anda sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan kualitas postingan kami .

Please Follow Me !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget