A. Pengertian Motivasi
Pakar Psikologi psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntun dan
mempertahankan prilaku dari waktu ke waktu (Murphy & Alexander, 2000;
Pintrich, 2003; Schunk, 2000; Stipek, 2002). Dalam bahasa sederhana, Motivasi
adalah sesuatu yang menyebabkan anda melangkah, membuat anda tetap melangkah,
dan menentukan memana anda mencoba melangkah.
B. Beberapa Teori Motivasi
Dalam teori pembelajaran perilaku (Skinner dan pakar
lain), motivasi adalah
konsekuensi dari penguatan. Namun, nilai penguatan (reinforcer) tersebut
bergantung pada banyak faktor, dan kekuatan motivasi mungkin saja berbeda antarsiswa. Teori motivasi yang
paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam
setiap diri manusia terdapat hierarki dari
lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik
lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih
sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor
penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian
potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Dalam teori kebutuhan manusia Maslow, yang didasarkan
pada hierarki kebutuhan orang harus memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat
yang lebih rendah (defisiensi) sebelum mereka termotivasi untuk mencoba
memuaskan kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi (pertumbuhan).
Konsep
Maslow tentang kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan tertinggi, didefinisikan
sebagai keinginan untuk menjadi apa
saja
yang sanggup dicapai seseorang. Teori
atribusi berupaya memahami penjelasan manusia tentang keberhasilan atau kegagalan mereka.
Asumsi intinya ialah bahwa orang akan
mencoba mempertahankan citra diri yang positif; sehingga, ketika terjadi hal-hal yang baik, orang
menghubungkannya dengan kemampuan mereka
sendiri, sedangkan mereka cenderung menghubungkan peristiwa yang
negatif dengan faktor di luar kendali mereka.
Lokus kendali dapat bersifat internal (keberhasilan atau
kegagalan terjadi karena upaya atau kemampuan
pribadi) atau eksternal (keberhasilan atau kegagalan adalah akibat dari keberuntungan atau kesulitan
tugas). siswa yang merupakan pebelajar
yang mengatur diri sendiri berkinerja lebih baik daripada siswa yang
termotivasi secara eksternal.
Pebelajar yang mengatur diri sendiri
dengan sadar merencanakan dan memantau pembelajaran mereka dan dengan demikian mengingat pelajaran
lebih banyak. Teori
pengharapan berpendapat bahwa motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu bergantung pada produk perkiraan
orang itu tentang peluang keberhasilannya
dan nilai yang dia letakkan pada keberhasilan itu. Motivasi hendaknya berada pada tingkat
maksimum di tingkat probabilitas keberhasilan
sedang. Implikasi pendidikan yang penting ialah bahwa tugas pembelajaran hendaknya tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sulit.
C. Cara
Meningkatkan Motivasi Pencapaian
Beberapa
siswa motivasinya berorientasi ke arah sasaran pembelajaran (Learning goal, yang juga disebut sasaran
tugas ata penguasaan) siswa lain berorientasi ke arah sasaran kerja (Performance goal) (Brophy, 2005;
Harackiewicz & Linnenbrink, 2005; Pintrich, 2000). Guru dapat menekankan pada sasaran pembelajaran dan
atribut atau pemberdayaan yang positif. siswa yang mempunyai sasaran
pembelajaran melihat maksud sekolah sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan
dan kompetensi; siswa ini cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk
belajar daripada siswa yang mempunyai sasaran kinerja berupa penilaian yang
positif dan nilai yang baik.
Guru
dapat menggunakan program khusus seperti pelatihan atribut untuk membantu siswa keluar dari ketidakberdayaan yang dipelajari di mana siswa
merasa bahwa mereka sudah ditakdirkan untuk
gagal, walaupun mereka bertindak. Harapan guru sangat memengaruhi motivasi dan pencapaian siswa. guru dapat mengomunikasikan harapan yang
positif bahwa siswa dapat belajar dan dapat mengambil langkah untuk mengurangi kecemasan. Mengkomunikasi harapan positif penting bagi
guru mengkomunikasikan kepada siswa mereka harapan agar mereka dapat belajar
(lihat Badad, 1993). Jelas, menyatakan kebalikannya adalah gagasan yang
buruk-bahwa siswa tertentu tidak dapat belajar dan hanya sedikit guru akan
melakukannya secara eksplisit. Ada beberapa cara implisit cara guru
mengkomunikasikan harapan positif (atau menghindari harapan negative) tentang
siswa mereka.
1. Tunggu siswa menjawab
2. Hindari pembedaan
pencapaian yang tidak perlu antar siswa.
3. Perlakuan semua siswa
dengan setara.
D. Cara
Guru Meningkatkan Motivasi Siswa Belajar
lnsentif adalah
sarana penguatan
yang dapat diharapkan orang untuk diterima jika mereka
mewujudkan perilaku tertentu. Insentif
intrinsik adalah
aspek tugas tertentu yang
dalam dirinya mempunyai cukup nilai sehingga dapat memotivasi siswa mengerjakan
sendiri tugas. Insentif ekstrinsik yaitu imbalan atas
pembelajaran yang tidak melekat didalam bahan yang sedang dipelajari (Brophy,
1998). Insentif ekstrinsik meliputi nilai sekolah, bintang emas, dan imbalan
lain.
Guru dapat meningkatkan motivasi
intrinsik dengan membangkitkan ketertarikan siswa mempertahankan keingintahuan menggunakan berbagai
cara presentasi yang
lebih menarik dan memberi
kesempatan siswa menentukan sasaran mereka sendiri Cara untuk menawarkan insentif ekstrinsik meliputi pengungkapan harapan yang jelas, pemberian umpan balik yang jelas, langsung dan sering dalam peningkatan nilai dan ketersediaan imbalan. Imbalan di ruang kelas meliputi pujian yang akan paling efektif jika hal itu bersyarat, khusus dan tepercaya.
Pujian
juga dapat berperan efektif sebagai sarana motivasi di ruang kelas sejauh hal
itu bersyarat, khusus dan terpecaya (Sutherland, Wehby & Copeland, 2000).
Pujian bersyarat (contingent praise)
bergantung pada kinerja siswa dalam prilaku yang telah ditetapkan dengan baik.
Memuji diri sendiri pada siswa juga, ternyata telah memiliki banyak bukti
keberhasilan meningkatkan akademis mereka. Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang
diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Kompetisi
4. Ego-involvement
5. Memberi Ulangan
6. Mengetahui Hasil
7. Pujian
8. Hukuman
Hal senada juga
diungkapkan oleh Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20) motivasi siswadapat ditumbuhkan
melalui beberapa cara yaitu:
a) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
b) Hadiah.
c) Saingan/kompetisi.
d) Pujian.
e) Hukuman.
f) Membangkitkan dorongan kepada peserta
didik untuk belajar.
g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
h) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual
maupun kelompok.
i) Menggunakan metodeyang bervariasi.
j) Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks
Download >>>Motivasi Siswa Belajar.docx
Sumber : Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan (Teori dan Praktik). Jakarta : PT.Indeks
Download >>>Motivasi Siswa Belajar.docx
0 comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar anda.
Komentar anda sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan kualitas postingan kami .